Monday, February 16, 2015

Indahnya Beretika dalam Berdiskusi dan Musyawarah


Assalamualaikum bro/sis. How are you today… pada postingan kali ini saya membuat Artikel yang membahas tentang indahnya beretika dalam berdiskusi maupun bermusyawarah. Menurut saya, ilmu beretika dalam berdiskusi maupun musyawarah adalah suatu ilmu yang tidak mudah didapat dalam pelajaran formal manapun, melainkan didapat dari banyak pengalaman-pengalaman perkara. Nah pada kesempatan kali ini akan saya tuangkan pengalaman-pengalaman saya dalam bentuk tulisan yang mana tidak bermaksud untuk menggurui, akan tetapi untuk berbagi pengalaman-pengalaman untuk diambil manfaatnyasebagaimana kita ketahui bersama bahwa pengalaman adalah guru yang sempurna.

Berdiskusi maupun musyawarah adalah suatu hal yang tak luput dalam kehidupan bersosial entah itu dalam zona keluarga, masyarakat maupun formal. Definisi dari berdiskusi maupun bermusyawarahadalah pembahasan bersama akan suatu topik maupun masalah yang terlibat didalamnya dua orang atau lebih untuk mencari kejelasan dan jawaban akan suatu topik pembahasan.

Dalam dunia perkampusan, Berdiskusi dan musyawarah mungkin menjadi aktivitas sehari-hari karena dalam dunia perkampusan tak luput dari pembahasan-pembahasankeilmuwan sehingga tak menutup kemungkinan berdiskusi maupun musyawarah hampir terjadi setiap hari didalam kelas.  

Banyak para mahasiswa disiplin ilmu yang menyukai diskusi didalam kelas, karena berdiskusi adalah salah satu cara terbaik untuk menyerap ilmu pengetahuan,Selain mudahnya menemukan jawabansuatu topik yang dikarenakan banyaknya peserta diskusi juga terdapat perdebatan menarik untuk diperhatikan.

Dalam berdiskusi terdapat beberapa etika yang perlu diketahui oleh para peserta diskusi termasuk didalamnya yaitu etika menerangkan, etika bertanya dan etika berdebat sebagaimana kita ketahui bersama bahwa “Etika” adalah salah satu kunci keberhasilan dalam berdiskusi.

Etika menerangkan yaitu seorang moderator diskusi sepatutnya mengucapkan salam terlebih dahulu supaya suatu diskusi menjadi berkah, selanjutnya menghormati orang yang dihormati semisal contoh guru ataupun dosen dan menyapa hangat para peserta diskusi untuk mencairkan suasana. Menggunakan nada suara bersahabat sangat penting untuk menerangkan topik pembahasan supaya terkesan bahwa topik yang sedang dibahas menarik untuk diperhatikan. Menjadi pendengar yang baik ketika ada peserta yang bertanya maupun mengemukakan pendapat. Mendengarkan dengan adil pendapat dari para peserta jika terjadi perselisihan.Mencatat hal-hal penting untuk dibuat kesipulan diakhir.

Etika bertanya yaitu apabila peserta diskusi kurang faham atas topik pembahasan acungkanlah jari telunjuk untuk bertanya karena acungan tangan lebih dihormati dari pada spontan bertanya. Pertanyaan sebaiknya tidak mengandung kesombongan, pelecehan, pengujian, perendahan terhadap pihak manapun supaya tidak menimbulkan hal-hal yang negatif. Ada baiknya juga sebuah pertanyaan langsung mengarah pada point pertanyaan tidak berbelit-belit agar supaya waktu yang sudah direncanakan moderator diskusi menjadi efektif dan penanya lain mendapat kesempatan untuk bertanya.

Terkadang dalam suatu diskusi terdapat suatu perdebatan serius yang dihadapi peserta diskusi sehingga pada saat perdebatan itulah sikap saling menghargai dan menghormati sangat dibutuhkan. Ketika terjadi perdebatan cobalah untuk memahami pendapat peserta lain dan berusaha menurunkan ego sendiri jika terjadi perselisihan. Apabila hendak menyanggah, sanggahlah pendapat peserta lain itu dengan pujian terlebih dahulu seperti contoh “ Pendapat yang saudara kemukakan itu bagus, akan tetapi lebih bagus jika,,,,, “ dengan menyanggah seperti itu peserta lain akan mudah mengerti dan faham dengan sanggahan sopan kita. Jangan bersilat lidah, mencemooh apalagi mengumpat, karena itu bukanlah sifat terpuji yang akan berakibat fatal berkepanjangan.

Baiklah bro/sis, itu tadi penjelasan tentang Indahnya Beretika dalam Berdiskusi. Semoga bermanfaat bagi kita semua dan berharap semoga tuhan menjadikan kita orang yang berakhak mulia dalam berdiskusi maupun musyawarah.  “Jika kuku panjang, potonglah kukunya bukan jarinya. Jika terjadi perdebatan, potonglah ego kita, bukan hubungannya” akhir kata ihdina ila shirotil mustaqiem summas salamu alaikum Wr,Wb.
MK
.



No comments:

Post a Comment