Showing posts with label Puisi. Show all posts
Showing posts with label Puisi. Show all posts

Saturday, June 20, 2015

Appreciation on When I was one-and-twenty poem

                                   
When I was One-and-Twenty
I personally, consider that this poem is very great poem which I never read than ever. Seven six seven six are the rhythm of this poem at the beginning till the end. So that is why, this poem can be sung as a song. The theme of this poem is about regret. In which the young man ignored the advice of a wise man in the past. The wise man in the poem is an older man than the speaker who has many experiences.
Housman began his interesting poem with compound adjective word which is hyphenated, One-and-Twenty. Although the word Twenty one was able for use but he chose the word One-and-Twenty as the characteristic of his poem. The word One-and-Twenty also helps the rhythm arrangement of his poem to be seven six rhythm. We can take a look the evidence by counting the syllable of each line of the poem. The last sentences of this poem are the key words for the theme of this poem. In which the young man is in two-and -twenty then he says; and 'Oh'  'tis true 'tis true.  His statement as if describes to us about his regret of his ignoring advice of a wise man with the sentence "No use to talk to me" in the age One-and-Twenty.
When I read this poem, it reminds me to my beloved kyai in the past. At that time, he was advising me and my friends about hadist of Prophet Muhammad; Igtanim khomsan qobla khomsin (Prepare the five before the five). He was advising me and my friends about one of the five which about Syabaabaka qobla haromika (Your young before your old) spiritually. Oh, now I miss him so much.

MK 

Friday, June 19, 2015

Puisi Kegagalan


















Ketika kenyataan 
Tak seperti harapan
Apa yang diinginkan 
Tak seperti yang diimpikan
Lantas apa yang dapat kita lakukan
Semua itu, adalah takdir tuhan
Tak ada guna kata penyesalan
Kerana semua telah berjalan
Hanya pada tuhan kita haturkan
Semoga diberi kemudahan jalan
Ya alloh ya robbi ya rohman
Berilah cahaya penerangan
Bagi kami yang butuh kasih sayang
Bagi kami yang butuh kasih sayang.


MK

Friday, January 2, 2015

Puisi dahsyatnya bulan Maulid Nabi 2015 yang mengharukan

Mata tak dapat membendung tangisan, rasa rindu terhadapmu terlalu besar dihati.  Bingung, bagaimanakah cara cara terbaik tuk mengungkapkan rasa rindu itu. Ingin ku berjumpa denganmu wahai engkau yang bercahaya, ingin ku mencium tanganmu wahai lentera yang berkilau. Tak ada yang bisa ku lakukan, selain mengungkapkan pujian pujian indah, meluap-luapkan rasa rinduku kepadamu. Wahai sebaik-baiknya manusia, sungguh, air mata ini kan menjadi saksi atas besarnya cintaku kepadamu. Wahai pemimpin kebenaran, ingatlah aku ketika aku dihisab nanti, akuilah aku sebagai umatmu, syafaatilah aku ketika timbangan dosaku melebihi pahalaku. Suruhlah malaikat malik tuk mencari aku yang berada didasar neraka, dimana kulitku sudah hitam seperti arang. Mintakanlah ampun untukku wahai yang doanya dikabulkan, mandikanlah aku dengan telaga syafaatmu yang segar, agar aku bisa memasuki syurga yang indah nan abadi amin. Yaa rosulalloh, dibulan maulid ini kan ku luap-luap kan rasa rinduku yang mendalam kepada panjenengan.

Sunday, December 28, 2014

Puisi cinta yang mengharukan






Tak terlihat oleh mata
Tak dirasa oleh tangan
Dan terasa didalam hati
Menggetarkan seluruh bumi
Semua insan berdalil tentang cinta
Karena cinta diatas bayang mereka
Sungguh indah cinta terbayang
Seluruh alam seperti permainan
Ketika cinta telah tampak
Kan Berjaya diatas otak
Ketika cinta telah menyerang
Hidup kan menjadi terang
Begitu aneh ketika terserang cinta
Air menjadi madu, waktu menjadi emas
Pekerjaan menjadi permainan
Dan segalanya menjadi indah
Tetapi ingatlah,,,
Jangan taruh seluruh cinta kita
Kepada selain tuhan
Karena selain tuhan akan musnah.

MK