Restoran cepat saji KFC adalah sebuah restoran
waralaba yang bercabang diseluruh dunia termasuk juga di Indonesia. Nama
KFC sendiri adalah singkatan dari Kentucky Fried Chicken. Nama Kentucky pada
singkatan tersebut adalah nama kota terbesar di wilayah Louisville Negara
bagian Amerika Serikat. Didirikan pada tahun 1930 dengan pendirinya yaitu
Harland Sanders. Restauran yang terkenal dengan ayam gorengnya didalam
Timba/Bak ini cukup familiar dengan lidah orang Indonesia. Dengan menyebut
“Ayam kentaki” mungkin sudah terbenak dalam pikiran anak-anak bahwa ayam tersebut
sangat enak dan lezat.
Ketika saya
mengunjungi salah satu restauran KFC di Surabaya, tepatnya di jalan Diponegoro.
Pada saat itu tanggal 16-06-2015 sehabis pulang kuliah saya tertarik
untuk masuk dan makan di restauran KFC. Dengan memarkir sepeda motor tepat
disamping restauran, saya langsung masuk menuju pintu utama. Setelah saya
masuk, terpampanglah garis antrian didepan kasir yang pada saat itu tidak
terlalu banyak pembeli. Lantas saya langsung ikut antri dibelakang sendiri.
Setelah tiba giliran untuk memesan, saya langsung memesan paket super besar
sebagaimana gambar diatas tempat kasir. Paket tersebut berharga Rp.
27.500,- dengan paket isi minuman
berkola satu gelas, ayam besar satu jenis, dan nasi yang dibungkus satu jenis.
Setelah mendapatkan
pesanan, langsung saya menentukan tempat duduk yang akan saya singgahi untuk
makan. Kursi dipojok depanlah yang saya pilih sebagai tempat duduk. Sembari
mencopot tas dari punggung, saya melihat beberapa orang memencet-mencet tombol
yang bertuliskan Chili Sauce dan Tomato Sauce. Lantas saya juga tertarik untuk
memencet tombol tersebut sebagai sauce. Saya hampiri tombol tersebut dengan
memilih yang Chili Sauce/Pedas sebagai saos ayam goreng.
Pada gigitan pertama, “Krenyes-krenyes” rasanya sangat beda
dari ayam kebanyakan. Apa mungkin hal tersebut dikarenakan tulisan “The secret
recipe” yang terpampang pada tembok sebelah kiri saya. Namun entahlah, apapun
resepnya yang penting saya merasakan kenikmatan pada malam itu. Satu lagi yang
menjadi ciri khas restauran KFC adalah minuman bersodanya seperti Fanta, Sprite
dll. Pada saat itu minuman bersoda saya adalah Pepsi hitam. Tak terbayang
betapa nikmatnya setelah makan ayam goreng lalu minum minuman bersoda.
Setelah puas menyantap hidangan makan malam, saya langsung
teringat dosen favorit saya berkata kepada saya dan teman-teman saya
disela-sela pelajaran “Kalau punya anak, bawalah sekali-kali ke KFC, supaya
tidak dibawa oleh orang lain kesana.” Kalimat tersebut tentu membutuhkan
penafsiran sastra yang amat dalam. Bahwa ketika kita mempunyai anak maka
bawalah sekali-kali anak kita ketempat hiburan seperti karaoke, ke pantai
termasuk juga di KFC. Agar supaya anak kita ke depan puas dengan masa kecilnya
dan enggan untuk diajak pergi pergi oleh orang lain ketika besar nanti.
Satu hal yang membuat saya bingung setelah
makan adalah cuci tangan. pada saat itu saya makan tanpa sendok dengan kata
lain makan dengan tangan. Lalu saya bingung bagaimana membersihkan tangan saya
sehabis makan. saya berpikir sejenak sembari melihat balon-balon indah
disamping-sampping tembok dan menemukan ide untuk pergi ke toilet. Langsunglah
saya menuju ke toilet. Ketika berada didepan toilet saya melihat wastafel yang
terbuat dari aluminium, namun wastafel itu tidak memiliki tombol sama sekali.
Saya berpikir sejenak tentang wastafel tersebut dengan membayangkan untuk
menyentuh wastafelnya. Lalu saya memegang wastafel tersebut dengan harapan
wastafel tersebut berfungsi dan mengeluarkan air. Ternyata eh ternyata ketika
saya memegang wastafel tersebut dengan sedikit kaget saya merasa wastafel
tersebut nyetrum. Dengan tersenyum saya memegang tangan saya dan menemukan ide
lagi untuk menempatkan tangan saya dibawah wastafel tersebut. Ternyata benar
dugaan saya bahwa wastafel tersebut adalah otomatis. Buktinya dengan menaruh
tangan saya dibawah wastafel tersebut, wastafel tersebut langsung mengeluarkan
air.
Kembali ke tempat duduk semula, sejenak saya beristirahat
sebelum menuju ke rumah. Sambal menikmati suasana restaurant cabang amerika
tersebut saya melihat beberapa kasir sibuk dengan pesanan para pembeli.
Restaurant tersebut tercukupi oleh cahaya lampu di setiap sudut ruangan. Oleh
karenanyalah ruangan tersebut terlihat menarik dibagian luar ruangan. Dengan
warna tembok merah dan putih yang menjadi warna khas restauran tersebut.
Sebagian tembok dilapisi dengan balon-balon yang seolah-olah mirip dengan
ruangan anak-anak.
Puas dengan segala kondisi yang cukup memanjakan pada malam
itu, lantas saya menggendong tas saya kembali untuk pulang. Keluar melalui
pintu utama, langsung menuju ke tempat parkiran dimana saya memarkirkan sepeda
v-ixion saya. Lalu pulanglah dengan semilir angin malam yang sangat segar
menyelimuti seluruh tubuh.
MK
No comments:
Post a Comment